Patrick Kluivert Genap 49 Tahun: Dari Ajax ke Timnas Indonesia, Jejak Legenda yang Terus Menginspirasi

Patrick Kluivert Genap 49 Tahun: Dari Ajax ke Timnas Indonesia, Jejak Legenda yang Terus Menginspirasi – Tanggal 1 Juli 2025 menjadi momen istimewa bagi dunia sepak bola. Patrick Kluivert, salah satu striker paling ikonik asal Belanda, resmi menginjak usia 49 tahun. Dari gol penentu di final Liga Champions saat remaja hingga kini menakhodai Timnas Indonesia, perjalanan Kluivert adalah kisah tentang bakat, kerja keras, dan dedikasi lintas generasi.

Awal Mula: Anak Multikultural dari Amsterdam

Lahir di Amsterdam, Belanda, pada 1 Juli 1976, mahjong way Patrick Kluivert tumbuh dalam lingkungan yang kaya budaya. Ayahnya berasal dari Suriname, sementara ibunya berdarah Curacao. Kombinasi ini membentuk karakter Kluivert sebagai pribadi yang terbuka, tangguh, dan penuh semangat.

Sejak kecil, ia sudah akrab dengan sepak bola jalanan. Bakatnya mulai terasah saat bergabung dengan klub lokal Schellingwoude, sebelum akhirnya direkrut oleh Ajax Amsterdam pada usia tujuh tahun. Di akademi Ajax, ia sempat bermain di berbagai posisi, termasuk bek, sebelum akhirnya menemukan jati diri sebagai penyerang.

Meledak di Usia 18: Gol Bersejarah di Final Liga Champions

Nama Patrick Kluivert mulai menggema di Eropa saat ia slot deposit qris mencetak gol kemenangan Ajax di final Liga Champions 1995 melawan AC Milan. Saat itu, usianya baru 18 tahun, menjadikannya pencetak gol termuda dalam sejarah final kompetisi tersebut.

Gol itu bukan hanya membawa Ajax meraih kejayaan, tetapi juga menandai lahirnya bintang baru sepak bola dunia. Bersama generasi emas Ajax seperti Edgar Davids, Clarence Seedorf, dan Edwin van der Sar, Kluivert menjadi simbol kebangkitan sepak bola Belanda di era 1990-an.

Era Barcelona: Duet Mematikan dengan Rivaldo

Setelah sukses di Ajax, Kluivert melanjutkan karier ke FC Barcelona pada 1998. Di Camp Nou, ia menjalin duet mematikan dengan Rivaldo, mencetak 124 gol dari 249 pertandingan dan mempersembahkan gelar La Liga 1998/1999.

Gaya bermainnya yang elegan, teknik tinggi, dan insting mencetak gol bonus new member 100 menjadikannya andalan Blaugrana selama enam musim. Ia juga dikenal sebagai pemain yang mampu tampil di laga besar dan menjadi pemimpin di ruang ganti.

Timnas Belanda: Mesin Gol Oranje

Kluivert membela Timnas Belanda dari 1994 hingga 2004, mencatatkan mahjong 40 gol dari 79 penampilan. Ia menjadi pencetak gol terbanyak keempat sepanjang masa untuk Oranje.

Ia tampil di berbagai turnamen besar, termasuk:

  • Euro 1996
  • Piala Dunia 1998
  • Euro 2000 (top skor bersama dengan 5 gol)
  • Euro 2004

Di Euro 2000, ia mencetak hat-trick ke gawang Yugoslavia di perempat final, menjadi salah satu penampilan individu terbaik dalam sejarah turnamen tersebut.

Pengakuan Dunia: Masuk Daftar FIFA 100

Pada tahun 2004, Kluivert masuk dalam daftar FIFA 100, yaitu 125 pemain terbaik sepanjang masa pilihan Pele. Penghargaan ini menegaskan statusnya sebagai legenda sepak bola dunia, sejajar dengan nama-nama besar seperti Zinedine Zidane, Ronaldo Nazario, dan Paolo Maldini.

Karier Pasca-Pensiun: Dari PSG hingga Timnas Indonesia

Setelah gantung sepatu, Kluivert tidak meninggalkan dunia sepak bola. Ia menapaki jalur kepelatihan dan manajemen dengan berbagai peran:

  • Asisten pelatih di AZ Alkmaar dan NEC Nijmegen
  • Pelatih kepala Timnas Curaçao
  • Asisten Louis van Gaal di Piala Dunia 2014 (Belanda finis ketiga)
  • Direktur olahraga PSG
  • Pelatih tim muda Ajax
  • Asisten pelatih Timnas Kamerun

Pengalaman lintas benua ini membentuknya sebagai pelatih dengan wawasan global dan pendekatan modern.

Era Baru di Asia: Menukangi Timnas Indonesia

Pada 8 Januari 2025, Patrick Kluivert resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia oleh PSSI. Ia menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan opsi perpanjangan.

Di bawah asuhannya, Indonesia tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dan mencatat hasil:

  • Kalah 1-5 dari Australia (debut)
  • Menang 1-0 atas Bahrain
  • Menang 1-0 atas China
  • Kalah 0-6 dari Jepang

Meski hasilnya naik-turun, Indonesia berhasil lolos ke putaran keempat, menjaga asa tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Ulang Tahun ke-49: Ucapan dari Dunia Sepak Bola

Pada ulang tahunnya yang ke-49, Kluivert mendapat ucapan dari berbagai pihak, termasuk:

  • Presiden FIFA Gianni Infantino, yang menyebutnya sebagai “penyerang luar biasa dan pribadi menyenangkan”
  • Keluarga, termasuk anak-anaknya Shane, Quincy, dan Justin Kluivert
  • Staf pelatih Timnas Indonesia, seperti Quentin Jacoba dan Simon Tahamata

Momen ini menjadi refleksi atas perjalanan panjang Kluivert dari bocah Amsterdam hingga menjadi ikon sepak bola global dan kini pembawa harapan bagi Garuda.

Penutup: Dari Camp Nou ke Gelora Bung Karno

Patrick Kluivert bukan sekadar legenda Belanda. Ia kini adalah bagian dari mimpi besar sepak bola Indonesia. Di usia 49 tahun, ia masih terus menulis cerita baru—bukan sebagai pencetak gol, tapi sebagai arsitek masa depan.

Dari gol di final Liga Champions hingga memimpin Garuda di kualifikasi Piala Dunia, Kluivert telah membuktikan bahwa kelas sejati tak pernah pudar oleh waktu. Dan di ulang tahunnya kali ini, dunia sepak bola kembali mengingatkan: beberapa legenda tak pernah benar-benar pergi—mereka hanya berganti peran.